Virus

Mendengar kata "virus", kita akan mengaitkannya dengan penyakit. Memang benar hampir semua virus menimbulkan penyakit, mulai dari yang ringan seperti flu, sampai yang mematikan seperti ebola, AlDS, dan SARS. Permahkah kamu pikirkan bahwa tampaknya semakin banyak penyakit "baru" yang ditimbulkan oleh jenis virus "baru"? Bagaimanakah virus yang awalnya menimbulkan penyakit hanya pada hewan, kemudian dapat menimbulkan penyakit pada manusia, seperti yang terjadi pada avian influenza (flu burung)? Pengetahuan tentang sifat-sifat virus bermanfaat untuk mengendalikan virus juga untuk mengobati penyakit yang ditimbulkannya. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari sifat-sifat virus dan peranan virus dalam kehidupan manusia.Menurut para ahli biologi, virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai sebagian ciri-ciri makhluk hidup, yaitu dapat berkembang biak, tetapi juga memiliki ciri benda talk hidup, yaitu dapat dikristalkan. 

SEARAH PENEMUAN VIRUS Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil dimulai sejak ditemokannya mikroskop oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Berkat penemuan mikroskop tersebut, berbagai penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang. Berbagai penelitian itu kemudian berkembang semakin pesat sejalan dengan perkembangan mikroskop. Mikroskop pertama mampa melihat perbesaran objek hingga 150x ukuran asli. Dengan teknik dan susunan lensa yang semakin disempurna- kan, mikroskop cahaya mampu melihat objek hingga perbesaran 1.000x. Kini, dengan mikroskop elektron yang mempunyai perbesaran lebih dari 10.000x, kita dapat melihat objek mikroskopis dengan lebih detail. Perkembangan mikroskop ini mendo- rong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel mikroskopis yang akan dipelajari berikut, yaitu virus.


Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan melibatkan penelitian dari nyak ilmuwan. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer mendapatkan bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular. Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovski. Pada saat itu, lembaga Pasteur di Paris telah berhasil
menemukan suatu filter (saringan) yang dapat menyaring bakteri. Ivanovski menyaring getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri. Hasi penyaringan kemudian dioleskan pada
tanaman sehat. Tanaman sehat tersebut kemudian menjadi tertular. Ivanovski menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran sangat kecil atau zat kimia yang diproduksi oleh bakteri tersebut, yang lolos dari penyaring Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa partikel tersebut tidak mati saat dimasuk kan dalam alkohol, berbeda dengan bakteri yang mati ketika dimasukkan dalam alkohol. Beijerinck menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserang nya. Akan tetapi, Beijerinck belum berhasil menemukan struktur dan jenis partikel itu.

Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil meng- kristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Partike mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau virus mosaik tembakau. Sejak itu, penelitian tentang virus terus berkembang. Cabang biologi yang mempelajari virus adalah virologi (Biggs et al. 2004; Solomon et al bakteri)

Comments

Post a Comment